counters

Kamis, 16 April 2015

“Analisis dan inovasi pengkaderan mahasiswa fakultas teknik berdasarkan Rasulullah”


PSDM adalah kelompok bidang keahlian yang bertanggungjawab memback-up organisasi dengan kepandaian dan kelihaiannya melakukan pengelolaan dan manajemen sumber daya manusia, membuat perencanaan organisasi, hingga penyehatan lembaga berbasis SDM. Tidak hanya internal organisasi, HRD juga dituntut bagaimana lihai mencetak lulusan-lulusan kampus yang siap bersaing dan kompeten di segala bidang. Untuk dalam tingkat perkuliahan kita lebih sering mendengar PSDM berhubungan erat dengan kaderisasi. Banyak metode kaderisasi yang diterapkan dengan metode yang benar mka akan menghasilkan kader kader yang benar pula.

Kita sudah tahu  bahwa sistem kaderisasi di tingkat Undip, Fakultas, dan tingkat jurusan bisa dibilang sudah bagus karena sudah di disain sedemikian rupa sesuai kebutuhan saat ini. Dalam sistem alur kaderisasi bisa dilihat alur yang sangat jelas dari jurusan( ada LKMM PraDasar), lalu ketingkat fakultas ( LKMM Dasar) dan tingkat Universitas (LKMM Madya). Walaupun terkadang materi atau ilu yang diterima masih hanya bisa diterima oleh segelintir orang saja. Bisa dibilang bahwa kosepnya masih belum bisa mencangkup semua mahasiswa. Kekurangan ini bukan semata-mata kurangya kerja dari PSDM fakultas semata dalam mencangkup semua mahasiswa tetapi juga perlu di dukung himpunan-himpunan untuk bisa menjangkau mahasiswa mahasiswa di bawahnya.Sudah tidak heran bahwa pelatihan-pelatihan kadrisasi seperti LKMM PD, LKMMD, LKMM Madya telah melahirkan kader-kader yang hebat yang telah mengisi kursi-kursi penting di BEM KM, BEM Fakultas, tetapi dari segelintir orang yang mengikuti pelatihan tersebut masih berpendapat bahwa pelatihan tersebut adalah jalan untuk bisa mendapatkan kursi sebagai anggota atau ketua organisasi. Padahal tujuan seperti tarsebut berlawanan dengan tujuan PSDM untuk membentuk mahasiswa yang utuh. Dan terkadang Materi yang didapat dalam pelatihan pun masih belum bisa di terpakan di sekitar oleh para peserta. Keaktifan peserta hanya sebatas untuk mendapatkan predikat gelar terbaik, tetapi setelah penilaian berakhir ilmu yang mereka dapat belum bisa mereka terapkan di luar.


Sebagai contoh dalam  ka
derisasi pemberi pelatihan menajemen waktu yang mengatakan bahwa kita harus disiplin, tapi ternyata ketika dia rapat untuk mempersiapkan kaderisasi, dia sering terlambat. Hal inilah yang membuat banyak kaderisasi saat ini tidak berjalan. Seharusnnya dalam kaderisasi sikap penerapan ilmu yang kita dapat harus bisa diterapkan karena akan sia-sia jika tidak dilakukan.

Untuk permasalhan ini sebaiknya kita selesaikan dengan pemberian contoh terhadap kader-kader yang akan di bentuk. Dalam hal ini saya akan memberikan contoh bagaimana sistem kaderisasi saat jaman Rasulullah. Rasulullah, dalam mengkader, tidaklah sembarangan. Beliau melakukan apa yang ia katakan. Sehingga kadernya menjadi taat dan melaksanakan apa yang beliau serukan. Allah swt juga telah mengingatkan kunci kaderisasi yang sukses dalam Al-Qur’an.



Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Q.S. Ash-Shaff : 2-3).

Selanjutnya Rasulullah dalam melakukan kaderisasi selalu teratur dan terencana. Contoh diatas sudah cukup membuktikan bahwa kaderisasi yang beliau bangun selalu terencana dengan sangat baik. Allah swt memberi kunci kaderisasi selanjutnya dalam Al-Qur’an. Disinilah dibutuhkan ilmu manajemen organisasi, hal ini penting untuk menjaga agar kaderisasi tetap berlangsung. Jika manajemen organisasinya lumpuh maka hampur dapat dipastikan kaderisasinya juga akan lumpuh. Setelah kita melakukan apa yang kita katakan lalu direncanakan dengan rapi maka selanjutnya peran pemimpinlah yang menentukan. Kaderisasi yang sukses tidak lepas dari peran pemimpin yang menjalankan tugas dengan baik. Itulah beberapa kiat yang Rasulullah lakukan dalam melakukan kaderisasi hingga meluasnya islam di seluruh dunia.
Jadi, jika kita integrasikan sistem kaderisasi kampus dengan sistem kaderisasi Rasulullah maka percayalah suatu kaderisasi akan terus berjalan dan berkembang. Selanjutnya bila kaderisasi Rasulullah ini dibawa dan diterapkan dalam masyarakat maka akan tercipta masyarakat madani. Karena kita tidak akan kehabisan stok orang-orang hebat, terlatih, ter-tarbiyah dan terkader dengan baik. Insya Allah.

Dan selain itu kita juga perlu pengontrolan kader-kader setelah meraka keluar dari dalam ruang lingkup pelatihan. Inilah hal yang tersulit. Pengontrolan harus dan wajib dilakukan bersamaan dengan jalannya aksi. PSDM tidak mengevaluasi di akhir saja, tetapi mengevaluasi tiap jengkal langkah. Sangat hati-hati dalam membuat pola gerakan peningkatan mutu.

                “Ingin Sistem Organisasi Anda Hancur?? Tempatkan saja orang Tak-Berkompeten, Gila-Hormat, Gila-Pangkat, Gemar “Berpolitik”, dan Mata Duitan sebagai Kepala HRD.. Hitungan maksimal sebulan saja sudah porak-poranda” (Dra. Frieda NRH, MS, Dosen Psikologi UNDIP dalam LKMM Tingkat Dasar FTUNDIP 2008)



sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar